KesalahPahaman Trader Pemula Dan Orang Awam Memandang PROFIT
Apakah anda sangat menyukai profit besar ? Owh tentu saja, saya juga mau ! Tapi kita perlu berhati-hati sebab banyak terjadi kesalahpahaman khususnya orang awam dalam menyikapi profit.
Dibalik profit ada banyak hal-hal detail yang tidak diungkap sehingga rentan disalahpahami oleh sebagian besar orang. Pada postingan kali ini saya akan membahas apa saja mispersepsi dalam memandang profit.
1. METODE MENENTUKAN BESARNYA PROFIT.
Saya sering mendapat pertanyaan begini, "kalau metode / strategi tradingnya pak Sony sebulan bisa menghasilkan profit berapa persen ?".
Kalau saya jawab 5% sebulan terkesan kurang hebat metodenya. Atau kalau saya jawab 50% sebulan terkesan bombastis, sombong dan tidak logis tidak realistis.
Jadi begini, sebetulnya bukan soal metodenya melainkan soal Money Management ( MM ) atau pengaturan lotnya. Faktor ini lah yang menyebabkan profit bisa besar atau kecil.Kesalahpahaman atau ketidaktauan orang awam adalah mereka mengira beda metode maka beda hasil. Ini pemahaman yang kurang tepat. Yang tepat adalah semua metode bisa menghasilkan profit besar atau kecil, tergantung lotnya ( MM ).
Ibaratnya sepeda motor, bisa dijalankan ngebut atau slow tergantung gasnya. Semua motor bisa lari kencang atau lambat tergantung gasnya, bukan ?
Memang ada banyak jenis motor. Ada motor balap, motor butut, motor biasa, dan sebagainya. Beda tipe motor tentu punya kemampuan "nge-gas" yang berbeda. Namun kali ini kita asumsikan motor dengan tipe yang sama.
So, jangan lah memiliki pandangan BEDA METODE MAKA BEDA PROFIT. Secara umum, potensi profit itu lebih banyak dipengaruhi oleh faktor MM, bukan oleh aturan metodenya.
Demikian juga sebaliknya mengenai tingkat resiko dan keamanan.
Kesalahpahaman dan ketidaktauan orang awam adalah mereka mengira ada metode yang aman dan ada metode yang tidak aman. Padahal faktanya semua metode bisa mendatangkan loss besar atau kecil. Lagi - lagi tergantung bagaimana mengatur lotnya ( MM ).
Sebuah metode relatif menjadi lebih aman / low risk jika menggunakan lot kecil.
Sebuah metode relatif menjadi lebih beresiko / high risk jika menggunakan lot besar.
Terlepas dari kemampuan si pengguna metode tersebut ya. Tentu saja dengan semakin tingginya jam terbang dan pengalaman trader juga bisa menurunkan tingkat resiko. Namun kali ini kita sedang tidak membahas skill seorang trader.
Back to topik utama.
So, metode apapun bisa dibuat high profit atau low profit. Metode apapun bisa dibuat high risk atau low risk. TERMASUK penggunaan EA / Robot Trading, Tidak ada EA yang low risk atau high risk. Semuanya bisa diatur. Lagi - lagi cuma soal permainan MM.
Metode hanya lah sebuah aturan, alasan kenapa entry, kapan entry, di harga berapa, berapa target profitnya, dan berapa resikonya.
MM adalah faktor kali untuk melipatkaligandakan hasil profit atau lossnya. Ibaratnya tadi, kecepatan sepeda motor tergantung gasnya.
Jika saat ini anda merasa metode yang anda gunakan tergolong high risk / beresiko, silahkan kecilkan penggunaan lotnya. Maka otomatis metode trading anda ( relatif ) akan menurun tingkat resikonya.
Atau jika anda merasa metode anda terlalu kecil profitnya, silahkan besarkan lotnya. Maka otomatis metode anda ( relatif ) akan meningkat potensi profitnya.
Yang penting anda harus paham, bahwa setiap keputusan selalu membawa dampak dan konsekwensi. Jadi faktor besar / kecilnya profit lebih banyak dipengaruhi oleh MM nya bukan metodenya.
2. BERPIKIR LINIER DAN LURUS.
Ketika ada orang mengatakan, saya profit 5% seminggu, maka jangan diartikan 20% sebulan.
Atau ada yang berkata 1% sehari, juga bukan berarti 20% sebulan. 1 bulan ada 20 hari kerja. Sabtu minggu tidak dihitung.
Ingat trading itu bisnis, dan tidak ada perjalanan bisnis yang mulus dan sempurna tanpa halangan rintangan. Akan selalu ada gejolak dan naik turunnya kondisi pasar.
Kesalahpahaman kebanyakan orang, mereka berpikir lurus dan linier.. Apalagi ketika membuat simulasi profit harian sekian, maka kelihatan nanti di akhir bulan bakal sekian. Dan di akhir tahun akan menjadi sekian.
Wah pikirannya sudah berbunga - bunga dan berandai andai bakal dapat duit sekian. Padahal ini cuma teori doank. Hanya diatas kertas. Pada kenyataannya tidak ada yang bisa profit mulus dan sempurna.
Pola pikir linier, tetap, statis, lurus, cari yang pasti dan aman.. Ini adalah pola pikir pegawai. Mindset pegawai perlu diganti dengan mindset pengusaha. Trader adalah seorang pengusaha.
Dan pengusaha harus terlatih menghadapi perubahan, ketidakpastian dan kondisi market yang dinamis.
So, jangan terlalu berharap dan tergiur dengan tawaran investasi fix income. Biasanya berakhir mengecewakan.
3. PROFIT SECARA PERSENTASE RAWAN MANIPULASI.
Misalkan kita mendengar seseorang berkata "saya profit 2% ". Biasanya asumsi kita adalah dibandingkan dengan jumlah keseluruhan modal yang diinvestasikan.
Nah disini problemnya, trading adalah bisnis yang sangat dinamis dan subjektif. Maka perhitungan profit secara persentase dapat diubah, yaitu dibandingkan dengan dana yang diresikokan.
Modal adalah keseluruhan dana yang disiapkan untuk trading.
Balance adalah sebagian dana yang siap diresikokan.
Misalkan, modal $10.000. Lalu kita alokasikan 10% nya yaitu $1.000 sebagai balance jika terkena stop loss atau maksimal loss yang siap ditanggung.
Setelah trading ternyata menghasilkan profit $200. Nah angka $200 ini dalam persentase bisa disebut 2% jika dilihat dari modal ( $10.000 ) atau bisa disebut 20% jika dilihat dari balance ( $1.000 ).
Disini letak manipulasinya. Banyak orang tidak lengkap dan tidak detail menjelaskan profit $200 tersebut. Tentu saja akan terlihat lebih keren jika berkata 20% dibanding 2%, bukan ? Dan bagi orang awam, jelas lebih menarik mendengar profit 20% dibanding 2%.Karena ketidaktelitian ini lah yang menyebabkan rawan manipulasi dan over promosi. Padahal itu perbedaan sudut pandang dan beda cara menghitungnya.
Jadi profit 2% itu tidak selalu lebih jelek, atau profit 20% itu tidak selalu lebih bagus. Intinya jangan mudah silau dan terpengaruh dengan sesuatu yang tampak WOW diluar tapi kita tidak tau bagian dalamnya.
Manipulasi ini tidak hanya terjadi di dunia trading namun juga di bisnis manapun. Seringkali saya melihat penawaran dan promosi sebuah peluang usaha dengan menjanjikan profit yang fantastis. Namanya juga iklan, ya harus menarik. Kalau tidak menarik tidak bakal dilirik orang.
Yah begitu lah kenyataannya. Manusia lebih menyukai harapan dan janji manis yang enak didengar daripada sebuah fakta realita yang kadang tidak enak didengar. Manusia hanya mendengar apa yang INGIN didengar bukan apa yang HARUS didengar. Mari kita belajar untuk lebih sadar dan berhati hati lagi.
Jadi intinya ada banyak cara untuk menghitung profit secara persentase, tergantung dibandingkan dengan apa dulu. Semoga melalui artikel ini, anda mendapatkan pencerahan baru.
Oke saya simpulkan sekali lagi beberapa kesalahpahaman dalam memandang profit,
- Besar kecilnya profit tidak ditentukan metode, melainkan money management.
- Trading itu bisnis. Sebagai trader kita harus menggunakan mindset pengusaha bukan mindset pegawai.
- Profit secara persentase sangat manipulatif dan multi tafsir.
Latihlah diri untuk selalu mengutamakan resikonya terlebih dahulu baru kemudian profit. Kita juga harus mau meningkatkan pengetahuan dan skill dalam mengelola resiko. Ingat, hampir 90% penyebab kegagalan adalah ketidaktauan kita sendiri. Kurang pengetahuan dan kurang ilmu.
Belajar lah dari para professional trader yang sukses. Pola pikir mereka sangat berbeda jauh dengan mindset kebanyakan orang. Trader profesional berpikir bagaimana meminimalkan resiko, trader pemula berpikir bagaimana meningkatkan profit.
Jangan terlalu pusing dan meributkan berapa profitnya ? Melainkan seberapa aman dan bagaimana resikonya ? Mari kita mengubah fokus dari pengejar profit menjadi pengelola resiko. WHEN YOU MANAGE RISK, PROFIT WILL FOLLOW.
SALAM PROFIT KONSISTEN DAN OPTIMAL.
Silahkan SHARE Jika Bermanfaat.
Posting Komentar untuk "KesalahPahaman Trader Pemula Dan Orang Awam Memandang PROFIT"